Autoimun adalah jenis penyakit dimana kondisi sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tubuh sendiri. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari kelelahan hingga kerusakan organ. Beberapa orang terkenal pun mengalami problem kesehatan ini. Akupunktur, sebagai salah satu pengobatan tradisional Tiongkok, telah menarik perhatian para peneliti sebagai potensial untuk membantu mengelola penyakit autoimun. Mari kita bahas manfaat terapi ini untuk autoimun dan apa bukti ilmiah yang membuktikan efektivitas akupunktur.
baca juga : Bekam dan Akupunktur: Kombinasi Terapi untuk Meningkatkan Kesehatan
Manfaat Akupunktur Untuk Penyakit Autoimun
- Modulasi Sistem Imun. Akupunktur dipercaya dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif pada penderita penyakit autoimun.
- Mengurangi Peradangan. Banyak penyakit autoimun ditandai dengan peradangan kronis. Akupunktur dapat membantu mengurangi peradangan ini.
- Meningkatkan Kualitas Hidup. Dengan mengurangi gejala seperti nyeri dan kelelahan, akupunktur dapat meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit autoimun.
Beberapa Jenis Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun yang sering diteliti dalam kaitannya dengan akupunktur antara lain:
- Lupus Eritematosus Sistemik (SLE). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi gejala SLE seperti kelelahan, nyeri sendi, dan ruam kulit.
- Arthritis Rheumatoid. Akupunktur dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan fungsi fisik pada penderita arthritis rheumatoid.
- Psoriasis. Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengurangi lesi kulit pada penderita psoriasis.
- Sindrom Sjogren. Akupunktur dapat membantu meredakan gejala mulut kering dan mata kering pada penderita sindrom Sjogren.
Mekanisme Kerja yang Dipercaya
Meskipun mekanisme pasti bagaimana akupunktur bekerja pada penyakit autoimun belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori telah diajukan, termasuk:
- Pengaruh pada sistem saraf otonom. Akupunktur dapat membantu mengatur sistem saraf otonom, yang berperan penting dalam respons imun.
- Modulasi sitokin. Akupunktur dapat mempengaruhi produksi sitokin, yaitu protein yang berperan dalam komunikasi sel imun.
- Efek analgesik. Akupunktur dapat mengurangi nyeri dengan melepaskan endorfin dan mengubah persepsi nyeri di otak.
baca juga : Bekam untuk Detoksifikasi Tubuh: Fakta atau Mitos?
Perlu Diingat
- Kombinasi dengan Pengobatan Konvensional: Akupunktur seringkali digunakan sebagai terapi komplementer bersama dengan pengobatan konvensional.
- Pentingnya Memilih Praktisi yang Kompeten: Memilih praktisi akupunktur yang berpengalaman dan berlisensi sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rumah Terapi TCM bisa jadi salah satu pilihan anda untuk melakukan terapi ini.
Kesimpulan
Menurut sebuah penelitian di Rumah Sehat Thabib Bekasi yang melakukan terapi akupunktur pada penderita Arthritis Rheumatoid mencapai kesimpulan bahwa partisipan terbebas dari rasa nyeri pada persendian lutut sisi medial dan nyeri berpindah-pindah ke tungkai bawah. Bahkan problem lain seperti gelisah, perut kembung, badan lemas serta BAB tidak lancar pun teratasi. Akupunktur menawarkan potensi yang menarik sebagai terapi komplementer untuk mengelola penyakit autoimun. Autoimun adalah jenis penyakit yang butuh perawatn khusus. Meskipun penelitian masih terus berlanjut, banyak pasien yang telah melaporkan perbaikan gejala setelah menjalani terapi akupunktur. Jika Anda tertarik untuk mencoba akupunktur untuk atasi penyakit autoimun ini silahkan konsultasi dengan terapis di Rumah Terapi TCM. Rasakan perubahan positif yang signifikan dengan terapi komplementer.